https://memajournal.indiepress.id/index.php/mema/issue/feed Jurnal Mema (Jurnal Mesin dan Manufaktur) 2024-10-31T00:00:00+00:00 Oscar Haris scrharis78@gmail.com Open Journal Systems https://memajournal.indiepress.id/index.php/mema/article/view/6 Pengujian Sambungan Tumpul (Butt Joint) 1g Menggunakan Mesin Las Tig/GTAW Pada Pelat Baja Lunak Dengan Sudut Kemiringan 20°, 30° Dan 50° 2024-10-26T22:32:16+00:00 Dwi Purwanto dwipurwanto@gmail.com <p>Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) ialah beberapa bentuk las busur yang menggunakan gas inert untuk melindungi bagian tungsten atau wolfram sebagai elektrodanya. Pengelasan ini dilakukan dengan cara manual atau otomatis dan bahkan tidak menggunakan fluks&nbsp;Peralatan yang dipakai dalam proses las ini sangat komplit, namun dari segi biaya lebih mahal dibandingkan dengan las listrik pada umumnya. Jadi las TIG ini merupakan perbaikan dari proses las listrik. Pengelasan GTAW/TIG terdapat beberapa jenis sambungan salah satunya sambungan tumpul (Butt Joint). Jenis koneksi ini tentu memiliki maksud dan tujuan nya. Ini juga terkait dengan penempatan posisi las. Itu sebabnya dapat mengenal berbagai letak pengelasan contohnya posisi 1G. Pada area las dengan sambungan tumpul atau (butt joint) posisi 1G ini mengggunakan plat Mild steel ukuran 150 x 125 x 6 mm.</p> 2024-10-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Dwi Purwanto https://memajournal.indiepress.id/index.php/mema/article/view/7 Rancang Bangun Mesin Dongkrak Menggunakan Motor Listrik Bor Tangan 2024-10-26T22:33:16+00:00 Dwi Purwanto dwipurwanto@gmail.com <p>Teknologi diciptakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk untuk mempermudah kerja dan aktivitas manusia. Salah satunya dibidang transportasi. Pada bidang transportasi dibuat berbagai jenis kendaraan mulai dari yang sederhana, misalkan sepeda, sampai ke jenis transportasi yang canggih seperti pesawat terbang. Salah satu jenis transportasi yang banyak digunakan manusia untuk mempermudah aktivitasnya adalah mobil. Seperti halnya mesin-mesin yang lain, mobil dapat mengalami kerusakan selama masa penggunaan, sehingga memerlukan suatu perbaikan dan pemeliharaan baik secara berkala maupun dalam keadaan mendadak saat terjadi kerusakan di jalan. Perbaikan kerusakan yang terjadi pada mobil khususnya kerusakan yang terjadi pada bagian bawah kendaraan dan pada roda-roda, biasanya membutukan bantuan sebuah alat pengangkat seperti dongkrak. Dongkrak berfungsi untuk mengangkat mobil, sehingga untuk perbaikan pada roda-roda kendaraan ataupun kerusakan pada bagian bawah kendaraan dapat dilakukan dengan mudah. Jadi, dongkrak ini bisa digunakan secara otomatis sehingga saat mengalami pecah ban di jalanan tidak perlu capek lagi untuk mendongkrak mobil secara manual. Menurut cara kerjanya dongkrak dibedakan menjadi dua jenis yaitu dongkrak hidrolik dan dongkrak mekanis. Berdasarkan uraian di atas perlu dikembangkan suatu alat pengangkat yang mudah dalam pengopersiannya. Sehingga dibuatlah perancangan mesin “Dongkrak Hidrolik Menggunakan Motor Listrik”.</p> 2024-10-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Dwi Purwanto https://memajournal.indiepress.id/index.php/mema/article/view/8 Analisa Kegagalan Rubber Coupling Pada Poros Pompa Air Side Seal Oil Generator Unit 1 PLTU Pelabuhan Ratu 2024-10-26T22:34:02+00:00 Oscar Haris oscarharis@gmail.com Saeful Anwar sapul.anwar@gmail.com Pieter K Tutupoly tutuploy@pdbi.ac.id <p><em>Rubber coupling</em> adalah elemen mesin yang digunakan sebagai peredam hentakan dan sebagai bantalan agar tidak terjadi gesekan antara logam kopling. Di PT Indonesia Power PLTU Pelabuhanratu, <em>rubber coupling</em> digunakan sebagai pentransmisi daya dari motor listrik 400 V dan 6000 V. <em>Rubber coupling</em> pada pompa Air <em>Side Seal Oil</em> Generator unit 1 mengalami kerusakan hingga menyebabkan vibrasi tinggi pada sisi motor serta sisi pompa. Kondisi ini tidak sesusai dengan <em>life time material</em> dalam kondisi normal penggantian <em>rubber coupling</em> dilakukan saat unit <em>overhoul</em> rutin tahunan. Material <em>rubber coupling</em> yang digunakan yaitu <em>polyurethane</em>. Penelitian ini menggunakan metode analisa kegagalan untuk mengetahui penyebab kerusakan pada <em>rubber coupling</em>. Hasil Analisa kegagalan menunjukan bahwa <em>misalignment </em>dan kondisi kopling cakar mempengaruhi kondisi <em>rubber coupling</em>. Kedua hal tersebut mengakibatkan terjadinya deformasi atau keausan pada permukaan material <em>rubber</em> karena adanya kondisi <em>abnormal</em> pada kontak antara <em>rubber coupling</em> dan kopling cakar.</p> 2024-10-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Oscar Haris, Saeful Anwar, Pieter K Tutupoly https://memajournal.indiepress.id/index.php/mema/article/view/3 DESAIN DAN FABRIKASI SISTEM OTOMATISASI IRIGASI TETES PADA TANAMAN SAYURAN SAWI BERBASIS ARDUINO 2023-11-20T21:07:55+00:00 Kusmiyati kusmiyati@gmail.om Ilham Wiliandri ilham.wiliandri@gmail.com <p>Tanaman Sorgum merupakan tanaman multiguna: bijinya dapat diolah sebagai bahan pangan bebas-gluten, campuran pakan ternak ataupun diproses menjadi bioethanol; daun dan batangnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Batang tanaman sorgum dapat diolah kembali perlu dilakukan pencacahan agar dapat terkonsumsi oleh ternak secara efisien. Pada cara tradisional, pencacahan bahan hijauan dilakukan secara manua, kelemahan dari cara ini adalah dihasilkannya cacahan yang tidak homogen dan tingkat efektifitasnya rendah. Oleh karena itu PT Sorgum Indonesia Group sebagai produsen sorgum di Indonesia telah menggunakkan mesin pencacah batang sorgum untuk menghasilkan cacahan lebih lembut yang diinginkan. Namun mesin ini belum diketahui kinerja dan efisiensi produksinya sehingga perlu dilakukan uji kinerja dan efisiensi produksi. Tujuan penelitian ini yaitu 1) menguji kinerja teknis 2) menguji efisiensi produksi 3) Membuat rekomendasi untuk pengujian alat mesin pencacah batang sorgum untuk dijadikan acuan standardisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksplanatori, yaitu melakukan pengukuran dan perhitungan terhadap komponen struktural dan kinerja mesin. Hasil uji kinerja menunjukan bahwa kinerja mesin pencacah sudah baik dengan rincian sebagai berikut; Kapasitas aktual mesin sebesar 192.43 Kg/jam; Efisiensi 76.97%; Kebutuhan daya 857 watt; Energi spesifik 164,95 kJ/Kg; Kadar air 43,24%; Persentase panjang cacahan 71% (dengan panjang 2-5cm), Rendemen Pencacahan 86,82%; Getaran 8.1 m/det<sup>2</sup> kebisingan 84.7 dBA pada wilayah kerja, 47.03 sementara kondiis lingkunga disekitar pada luar pabrik, dan 41.5 pada rumah warga terdekat</p> 2024-10-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Ilham Wiliandri, Kusmiyati https://memajournal.indiepress.id/index.php/mema/article/view/10 UJI KINERJA TEKNIS DAN EFISIENSI PRODUKSI MESIN PERONTOK BIJI SORGUM (Sorghum bicolor L. Moench) DI PT SORGUM INDONESIA 2024-10-26T22:35:55+00:00 Muhamad Alfadilah nangalfa@gmail.com Yul Harry Bahar yul.harry@gmail.com Oscar Haris oscar.haris@pdbi.ac.id <p>Perontokan sorgum secara konvensional memerlukan tenaga besar, dan tenaga kerja yang banyak, diciptakannya perontok mekanis melalui proses manufaktur dengan kapasitas teoritis 150kg/jam. Tujuan penelitian adalah menguji kinerja teknis dengan uji verifikasi, uji kinerja teknis, dan uji ergonomi, mengukur efisiensi produksi, serta merekomendasikan pengujian mesin untuk memperoleh standarisasi. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah deskriptif eksplanatori dengan mengidentifikasi dan mengukur kinerja teknis mesin dan efisiensi produksi. Uji verifikasi didapatkan data melalui wawancara dan pengukuran langsung terhadap objek penelitian. Hasil uji kinerja mendapatkan hasil kapasitas aktual rata–rata sebesar 113,14kg/jam sehingga efisiensi kerja rata–rata sebesar 75,43%. Kebutuhan daya kerja mesin 861,12Watt dengan energi spesifik 7,67J/kg. Rataan tingkat kebisingan mesin 84,04dB. Tingkat getaran mesin sebesar 3,54 m/det2. Tata letak mesin optimal untuk kegiatan operasional produksi. Metode angkut beban kerja atau transportasi kerja menggunakan hand pallet. Rendemen rata–rata yang dihasilkan sebesar 67,4%. Rataan sorgum tidak terontok 0,86%. Rataan sorgum tercecer pada saat perontokan 5,94%. Rataan kehilangan hasil perontokan 6,8%. Limbah perontokan 25,32%. Hasil rataan perontokan yang tidak teridentifikasi 0,34%. Hasil uji dampak lingkungan tingkat kebisingan pada luar pabrik 41,7dB. tingkat kebisingan pada rumah terdekat sebesar 46,4dB. Penanganan limbah perontokan digunakan untuk pakan ternak dan limbah cair dialirkan ke drainase menuju kolam penampung. Kendala pada mesin perontok berupa besarnya susut tercecer, sehingga diberikan rancangan solutif berupa penutup corong keluar. Prosedur pengujian mesin perontok biji sorgum disampaikan berdasarkan Permentan nomor 05 tahun 2007</p> 2024-10-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Muhamad Alfadilah, Yul Harry Bahar, Oscar Haris